Jumat, 14 Februari 2014

dengarkan dan baca.... untuk Tuhan tentang dia




tersirat sejenak masa masa indah ketika kami bersama..

bersama dalam alunan kesederhaan..

tidak ada kemewahan, hanya ada kasih sederhana yang teramat tulus..

kasih yang miskin namun saling melengkapi..



meskipun sekarang kami masih bersama,

ya..

tapi, tak seperti dulu lagi..

tak seindah dulu lagi..


kadang aku marah

aku kesal

aku memang kecewa

tapi...

aku..

merindukannya Tuhan..





ya Tuhan..

rasanya ingin kembali kepada keceriaan yang dulu.

tapi aku sadar, semua tak sama lagi.

semua tak ada lagi.



helaan nafas ini mengingatkanku pada kesedihanku

mengingatkanku pada hilangnya kepercayaannya padaku

apa yang membuatnya berubah Tuhan?

sikapku?
egoku?

apa salahku Tuhan???



aku sudah bersungguh sungguh..

aku sudah mencoba menggenggamnya sekuat tanganku..

aku sudah memeluknya sekuat tenagaku..

aku sudah mempertahankannya sekuat mungkin..



aku sudah bertahan, melawan cercaan, melawan cacian, melawan makian, melawan ejekan, melawan peraturan..



Engkau melihatnya bukan??

Bukankah Engkau ada disana Tuhan??
Bukankah Engkau melihat aku dengannya??
Kenapa Kau diam Tuhan??


Kenapa Kau tak buka hatinya?
tak menyadarkannya.. bahwa aku sudah berjuang untuknya.



kenapa dengan mudahnya dia meluluhlantahkan semua impian kami bersama.

kenapa dia tidak mengerti maksudku.



aku merasa aku begitu munafik Tuhan, aku dapat tersenyum sangat lebar saat ini.

itu mungkin siasat untuk menutupi kehancuran



Tuhan...

aku mau menangis..

aku tau aku gadis cengeng, mungkin karna aku sudah terlalu lama kuat.



Tuhan...

maafkan aku.

aku tidak menjadi dewasa dalam hal ini..



Tuhan...

bawa aku pergi :'(

aku sakit emandangnya

aku sakit melihat rupanya

aku sakit sekali

rasanya sesak

sesak sekali....



Tuhan :'(

ajar aku, untuk tersenyum dengan tulus
aku tak mengaharapnya lagi Tuhan,
aku hanya berharap ia bersama orang yang benar benar mencintainya apa adanya.
aku tidak bisa..
aku hanya akan merubahnya dari kebiasaannya yang buruk
aku tidak bersama dirinya sendiri
aku banyak menuntut
karna aku begitu menyayanginya..


Tuhan, aku kangen sama dia..







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambah Komentar Kamu